Mitos Gerhana Matahari Diberbagai Belahan Dunia
Gerhana matahari kembali terjadi tepatnya tanggal 9 Maret 2016, masyarakat terutama di Indonesia akan bisa menyaksikan secara langsung Gerhana Matahari Total yang terjadi dalam kurun waktu 350 tahun. Gerhana matahari sendiri terjadi akibat matahari, bulan, dan bumi berada pada posisi satu garis lurus.
Gerhana, baik bulan dan matahari sudah sejak lama menjadi pusat
perhatian dalam sejarah manusia. Sebelum penjelasan modern datang dan
memberikan pencerahan, berbagai suku bangsa di seluruh penjuru dunia
mendefinisikan sendiri mengenai gerhana matahari ini.
Penjelasan
mereka pun lebih banyak bersifat mitos. Bahkan, saat ini masih banyak
ritual khusus yang dilakukan untuk mencegah efek negatif yang konon
ditimbulkan dari fenomena alam ini Berikut 5 Mitos Gerhana matahari di
berbagai Belahan Dunia Seperti dilansir oleh berbagai sumber:
1. Naga Makan Matahari (China)
Di China Kuno, gerhana matahari juga menjadi objek penelitian. Meski demikian masyarakat China lebih mempercayai mitos tentang fenomena gerhana matahari. Astrolog China pernah menulis tentang gerhana yang terjadi 4000 tahun yang lalu. Sejarawan dan astronom percaya bahwa gerhana itu terjadi tepat pada tanggal 22 Oktober 2134 SM.
Di China Kuno, gerhana matahari juga menjadi objek penelitian. Meski demikian masyarakat China lebih mempercayai mitos tentang fenomena gerhana matahari. Astrolog China pernah menulis tentang gerhana yang terjadi 4000 tahun yang lalu. Sejarawan dan astronom percaya bahwa gerhana itu terjadi tepat pada tanggal 22 Oktober 2134 SM.
Masyarakat China pada waktu itu
percaya bahwa terjadinya gerhana Matahari disebabkan oleh adanya seekor
naga yang sedang melahap Matahari. Menurut legenda, dua astrolog pada
saat itu, Hsi dan Ho, dieksekusi mati karena gagal dalam memprediksikan
waktu terjadinya gerhana ini. Untuk menakuti naga ini, warga lalu membunyikan suara-suara keras seperti petasan. Dan hingga saat ini hal itu masih dilakukan.
2. Dewa Matahari Melawan Ular Laut (Mesir Kuno)
Dalam mitologi Mesir Kuno ada satu dewa yang paling penting, yaitu Ra. Ra adalah dewa yang berkepala elang dan merupakan dewa Matahari. Dalam kesehariannya, Ra memimpin sebuah perahu yang banyak berisi dewa guna melintasi langit.
Dalam mitologi Mesir Kuno ada satu dewa yang paling penting, yaitu Ra. Ra adalah dewa yang berkepala elang dan merupakan dewa Matahari. Dalam kesehariannya, Ra memimpin sebuah perahu yang banyak berisi dewa guna melintasi langit.
Ketika malam hari, Ra kembali ke barat lewat jalan akhirat
(underworld) dengan membawa cahaya untuk jiwa-jiwa yang sudah mati.
Diceritakan dalam mitos tersebut bahwa perjalanan Ra melintasi langit
adalah perjalanan yang sangat berbahaya.
Letak bahaya dari
perjalanan Ra adalah adanya Apep, yaitu dewa Ular Laut yang jahat. Apep
selalu berusaha untuk menghentikan perjalanan Ra. Bila terjadi gerhana
Matahari maka diyakini Apep telah berhasil menghentikan Ra, walaupun
pada akhirnya Ra, dewa Matahari berhasil meloloskan diri dan matahari
kembali bersinar.
3. Setan Makan Matahari (India)
Mitos gerhana matahari di India juga ramai dibicarakan saat negeri itu mengalami gerhana matahari total, Rabu 28 Juli 2009. Saat itu, para ahli nujum India memprediksikan, kekerasan dan kekacauan akan melanda seluruh dunia karena kepercayaan tahayul mereka sebagai akibat dari gerhana matahari total.
Mitos gerhana matahari di India juga ramai dibicarakan saat negeri itu mengalami gerhana matahari total, Rabu 28 Juli 2009. Saat itu, para ahli nujum India memprediksikan, kekerasan dan kekacauan akan melanda seluruh dunia karena kepercayaan tahayul mereka sebagai akibat dari gerhana matahari total.
Dalam mitos Hindu,
dua setan yakni Rahu dan Ketu yang diyakini menelan matahari sehingga
terjadinya gerhana. Wanita-wanita hamil disarankan tetap berada dalam
rumah selama gerhana berlangsung untuk menghindari bayi mereka terlahir
tak cacat.
Doa-doa, puasa dan mandi ritual dianjurkan untuk
dilakukan di sungai-sungai suci. Hal ini dilakukan untuk menghindari
efek negatif dari gerhana tersebut.
4. Matahari Dimakan Betara Kala (Jawa)
Di tanah Jawa juga ada mitos soal gerhana matahari. Dalam mitos Jawa, fenomena ini terjadi saat raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya atau dewa matahari. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana.
Di tanah Jawa juga ada mitos soal gerhana matahari. Dalam mitos Jawa, fenomena ini terjadi saat raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya atau dewa matahari. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana.
Di masyarakat Jawa, ketika fenomena gerhana matahari terjadi maka
wanita hamil harus masuk rumah. Anak-anak kecil diharuskan masuk rumah
untuk menghindari murka Betara Kala.
Dan hingga kini di beberapa wilayah mitos ini masih dipegang teguh.
Dan hingga kini di beberapa wilayah mitos ini masih dipegang teguh.
5. Gerhana Matahari Penyebar Racun
Orang Jepang yang dikenal maju
juga punya mitos tentang fenomena gerhana matahari. Masyarakat Jepang
dulu percaya bahwa gerhana matahari adalah sebuah wabah atau pagebluk
yang sangat berbahaya.
Ketika gerhana matahari terjadi, orang
Jepang percaya sedang ada racun yang sedang ditebarkan. Matahari yang
tertutup dan membuat gelap sesaat itu diyakini sebagai racun yang
disebar Untuk menghindari air di bumi terkontaminasi racun, mereka
menutupi sumur-sumur mereka.
Post a Comment