3 Waktu Terbaik Berhubungan Suami Istri
Dalam Islam, tidak ada larangan kapan pasangan suami istri
berkehendak melakukan hubungan, selain tentu saja waktu-waktu kondisi
yang dilarang, misalnya istri tengah haid dan atau siang hari di bulan
Ramadhan. Namun ternyata, ada juga waktu dimana hubungan akan jadi
sangat baik jika dilakukan.
Pertama, saat seorang suami membutuhkan. Kebutuhan suami
akan hubungan tidak sama dengan istri. Menurut hadist, jika ada lelaki
melihat wanita yang membuatnya terpikat, hendaknya dia segera mendatangi
istrinya. Karena apa yang ada pada istrinya juga ada pada wanita itu.
Ini menurut HR. Turmudzi 1158, Ibnu Hibban 5572, ad-Darimi dalam
Sunannya 2261, dan yang lainnya.
“Jika si istri dipanggil oleh suaminya karena perlu, maka supaya
segera datang, walaupun dia sedang masak.” (H.r.Tirmidzi, dan dikatakan
hadis Hasan).
Kedua, waktu sebelum Shubuh, di waktu Dzuhur, dan sesudah
Isya. “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan
wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara
kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu:
sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di waktu
dzuhur dan sesudah shalat Isya’. (Itulah) tiga waktu aurat bagi kamu.
tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga
waktu) itu,” (QS. An-Nur: 58).
Tafsir dari hadits ini adalah sebagai berikut: “Dulu para sahabat
radhiyallahu ‘anhum, mereka terbiasa melakukan hubungan badan dengan
istri mereka di tiga waktu tersebut. Kemudian mereka mandi dan berangkat
shalat. Kemudian Allah perintahkan agar mereka mendidik para budak dan
anak yang belum baligh, untuk tidak masuk ke kamar pribadi mereka di
tiga waktu tersebut, tanpa izin. (Tafsir Ibn Katsir, 6/83).
Ketiga, di akhir malam, setelah Tahajud. “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di awal malam, kemudian bangun
tahajud. Jika sudah memasuki waktu sahur, beliau shalat witir. Kemudian
kembali ke tempat tidur. Jika beliau ada keinginan, beliau mendatangi
istrinya. Apabila beliau mendengar adzan, beliau langsung bangun. Jika
dalam kondisi junub, beliau mandi besar. Jika tidak junub, beliau hanya
berwudhu kemudian keluar menuju shalat jamaah. (HR. an-Nasai 1680)
Mengakhirkan hubungan hingga akhir malam itu lebih baik. Karena di
awal malam terkadang pikiran orang itu penuh. Dan melakukan hubungan di
saat pikiran penuh, bisa jadi membahayakan dengan sepakat para ahli,
karena bisa jadi dia tidak bisa mandi, sehingga dia tidur dalam kondisi
junub, dan itu hukumnya makruh. (Mirqah al-Mashabih, 4/345). [berbagai
sumber]
Source : islampos.com
Eskişehir
ReplyDeleteDenizli
Malatya
Diyarbakır
Kocaeli
F1TELY
bitlis
ReplyDeleteurfa
mardin
tokat
çorum
SVFY
7822B
ReplyDeleteHatay Lojistik
Sinop Şehirler Arası Nakliyat
Siirt Lojistik
Mardin Şehirler Arası Nakliyat
Kilis Lojistik
Silivri Çatı Ustası
Bitlis Parça Eşya Taşıma
Çerkezköy Korkuluk
Bitcoin Nasıl Alınır
CAE33
ReplyDeleteaksaray rastgele görüntülü sohbet ücretsiz
ankara yabancı canlı sohbet
gümüşhane parasız görüntülü sohbet
chat sohbet
giresun canlı görüntülü sohbet odaları
van ücretsiz sohbet uygulaması
izmir telefonda kızlarla sohbet
karabük görüntülü sohbet kızlarla
karabük sesli sohbet
D70FC
ReplyDeleteMexc Borsası Güvenilir mi
Coin Nasıl Kazılır
Btcturk Borsası Güvenilir mi
Binance Referans Kodu
Bitcoin Mining Nasıl Yapılır
Coin Nedir
Coin Nasıl Oynanır
Görüntülü Sohbet
Tiktok Takipçi Hilesi
CB6CE
ReplyDeleteBinance Madencilik Nasıl Yapılır
Coin Üretme Siteleri
Fuckelon Coin Hangi Borsada
Threads İzlenme Satın Al
Dlive Takipçi Satın Al
Binance Referans Kodu
Coin Nasıl Üretilir
Mith Coin Hangi Borsada
Coin Madenciliği Nasıl Yapılır
D7DA7
ReplyDeleteyearn finance
shapeshift
DefiLlama
pudgy penguins
layerzero
sushiswap
quickswap
uniswap
dappradar